FIIL
RUBA’I MUJARRAD DAN FIIL RUBA’I MAZIED
Makalah
ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Qiroatul Kutub Semester IV
Di susun Oleh: Nurmah Nim: 6571010115125 Dosen
: Hermanto, SS
JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH
TINGGI ILMU TARBIYAH OTISTA TANGERANG SELATAN
Jl. Raya Puspitek Serpong Gg.
Wijaya Rt. 07/02
Serpong-Tangerang Selatan
2017
FIIL RUBA’I MUJARRAD DAN FIIL
RUBA’I MAZIED
A.
PENDAHULUAN
Perlu diketahui, bahwa
tasrif menurut lughat (etimologi) berarti mengubah, sedang menurut istilah
adalah mengubah bentuk asal kepada bentuk – bentuk lain untuk mencapai arti
yang dikehendaki yang hanya bisa tercapai dengan adanya perubahan.
Tasrif mempunyai dua
arti, ialah arti menurut lughat (bahasa) dan arti menurut istilah Ulama ahli
sharaf. Setiap mengubah sesuatu dari bentuk asalnya, seperti mengubah bentuk
rumah atau pakaian dan sebagainya, itu adalah tasrif menurut lughat. Adapun
tasrif menurut istilah ialah mengubah dari bentuk asal atau pokok utama kepada
bentuk yang lain. Menurut Ulama Kufah, ia;ah fiil madhi.
Yang dimaksud dengan
tasrif menurut istilah ialah mengubah dari fiil madhi kepada fiil mudlari’I,
isim, masdar, fa’il, isim maf’ul, fiil nahi, isim makan, isim zaman, dan isim
alat. Faidah perubahan itu ialah agar mendapatkan arti yang berbeda.
Sedangkan pembagian
fiil, fiil itu ada yang tsulatsy (huruf asalnya tiga) dan ruba’I
(huruf asalnya empat). Dari kedua macam fiil itu terbagi lagi, ada yang mujarrad
(tidak ada tambahan huruf) dan yang mazied (dengan tambahan satu, dua
atau tiga huruf). Pada kesempatan ini, saya sebagai pemakalah akan membahas
lebih dalam lagi tentang fiil ruba’I mujarrad dan mazied.
B. FIIL RUBA’I MUJARRAD
Fiil Ruba’I Mujarrad adalah fiil yang huruf asalnya
atau fiil madhi terdiri dari empat huruf dan hanya mengikuti satu wazan
yaitu فَعْلَلَ
- يُفَعْلِلُyang terbebas dari
huruf tambahan.[1]
Contoh perubahan bentuk fiil Ruba’I
Mujarrad yang hanya mengikuti wazan :
فَعْلَلَ
- يُفَعْلِلُ
Bentuk fiil mudlari’nya selalu dengan membaca
dhammah huruf mudhara’ah nya dan membaca kasrah huruf sebelum akhir.
Adapun Mulhaq Ruba’I Mujarrad adalah
fiil yang terdiri dari tiga huruf asal, lalu ditambah satu huruf untuk
disamakan dengan Ruba’I Mujarrad . [2]
== Wazan فَوْعَلَ
Contohnya
: حَوْقَلَasalnya
حَقَلَ(
dha’if )
==
Wazan فَعْوَلَ
Contohnya : جَهْوَرَasalnya جَهَرَ (
jelas )
== Wazan فَيْعَلَ
Contohnya : بَيْطَرَasalnya بَطَرَ ( pecah/sulit )
== Wazan فَعْيَلَ
Contohnya : عَثْيَرَasalnya عَثَرَ(
jatuh )
== Wazan
Contohnya : asalnya
سَلْقَ(
pekerjaan mata – mata )
== Wazan فَعْلَلَ
Contohnya
: جَلْبَبَasalnya جَلَبَ (
mengambil barang jualan dari satu daerah ke daerah lainnya).
Fi’il Ruba’i Mujarrad terdapat beberapa bentuk,
yaitu:
1.
Fi’il Ruba’i Mujarrad berbentuk
muta’adi. Contoh: دَخْرَجَ
زَيْدٌ الْحَجَرَ (Zaed mengglindingkan batu)
2.
Fi’il Ruba’i Mujarrad
berbentuk lazim. Contoh: دَرْبَجَ زَيْدٌ (Zaed
lari ketakutan)
3.
Fi’il Ruba’i Mujarrad
berbentuk manhut, yaitu: Fi’il Ruba’i yang dipetik dari susunan dua kata atau
lebih dengan cara meringkas untuk menunjukkan hikayah ucapan pada susunan
tersebut dan hal ini oleh ahli sorof dinamakan “manhut”. Contoh: بَسْمَلَ artinya
mengucapkan بِسْمِ الله , حَسْبَلَ artinya
mengucapkan حَسْبِى اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ.
C. FIIL RUBA’I MAZIED
Fiil Ruba’I Mazied adalah fiil yang terdiri dari lebih empat
huruf dimana empat huruf merupakan huruf asal sedangkan yang lain berupa huruf
tambahan.
Contoh :
1.
Wazan تَفَعْلَلَ dengan tambahan satu huruf
yaitu huruf ta’,
seperti تَدَخْرَجَ asalnya دَخْرَجَ (mengguling - gulingkan) ; : تَدَخْرَجَ (menjadi
terguling).
2.
Wazan اِفْعَنْلَلَ dengan
tambahan dua huruf yaitu huruf hamzah
dan nun, seperti;اِحْرَنْجَمَ asalnya: حَرْجَمَ (sempit); اِحْرَنْجَمَ (berdesakan)
3.
Wazan اِفْعَلَلَّ ditambah hamzah dan takrar lam
fi’il yang kedua, seperti lafadz: اِقْشَعَرَّ asalnya قَشْعَرَ (menggigil)
D.
KESIMPULAN
Fiil ruba’I mujarrad ialah
fiil yang terdiri dari empat huruf asal yang terbebas dari huruf tambahan dan
hanya mengikuti satu wazan yaitu fa’lala. Sedangkan fiil ruba’I mazied
ialah fiil yang terdiri dari lebih empat huruf dimana empat huruf itu berupa
huruf asal sedangkan huruf lainnya berupa huruf tambahan, dan terdiri dari enam
wazan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Moch,kyai Haji. 2013. Ilmu Sharaf.
Bandung: Sinar Baru Algensindo
Nikam, Fuad. 2015. Panduan Lengkap Belajar
BAHASA ARAB OTODIDAK.
Jakarta:
Khazanah Pustaka Islam
[1]
Fuad Nikam, Panduan Lengkap Belajar BAHASA ARAB OTODIDAK, 2015, Jakarta:
Khazanah Pustaka Islam, hal.99.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar